Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang terjebak aliran sesat karena guru-guru agama lebih mementingkan pengetahua agama dari pada pendidikan agama yang membentuk prilaku anak didik.
Tokoh pendidikan Dr. Arif Rahman, Selasa (13/11), mengingatkan akibat pendidikan agama yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan denga ajaran agama termasuk aliran sesat.
“Ketika orang menemui banyak masalah, maka masalah yang dihadapinya itu tidak bisa dijawab oleh agamanya. Hal itu terjadi karena pendidikan agama yang diperolehnya hanya untuk mengetahui tentang agama, tidak membiasakan agama sebagai pemecah masalah,” ujarnya.
Penyebab lain orang rentan tersusupi ajaran sesat karena tidak semua orang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan kesulitan yang diahadapi. Karena itu, ketika dia menemui kesulitan dalam hidupnya, dia mencari jalan keluar pada hal-hal yang di luar aturan agama.
“Remaja dan pemuda paling rentan terhadap aliran sesat, karena orang sesusia mereka selalu ingin tahu, tapi lebih banyak mempergunakan akal dari pada hal-hal yang tidak masuk akal. Sedangkan agama memang banyak hal-hal yang tidak masuk akal yang harus kita imani dan percayai,” jelasnya.
Karena itu diharapkannya orang tua lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukan dialog dengan anak-anaknya untuk menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan keingintahuan si anak sehingga mereka tidak memperoleh jawaban dari aliran sesat.
Disamping itu pembinaan mental remaja dan pemuda seperti masjid dan gereja tidak hanya menjadi wadah kegiata remaja dan pemuda yang bersifat seremonial, tapi juga menjadi lembaga yang dapat mejawab problema sosial.
EmoticonEmoticon