LAPORAN STUDY LAPANGAN
MUSEUM RONGGOWARSITO
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.Si
Disusun oleh :
Imam Muzaki (123411052)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Museum Ronggo warsito merupakan museum yang terletak di jalan
Abdurrahman Saleh, Kota
Semarang,
Jawa Tengah. Di dalamnya terdapat benda-benda bersejarah seperti fosil,
miniatur bangunan Jawa, benda peninggalan masyarakat Jawa yang bercorak
Hindu-Budha dan
Islam, miniatur peperangan
beserta peralatannya yang terjadi di pulau Jawa dan lain
sebagainya.
Museum Ronggowarsito memiliki 5 gedung pameran yaitu
gedung A, B, C, D, dan E sedangkan gedung yang terakhir dapat di gunakan untuk
umum dan di sewakan. Kita
bisa menyaksikan berbagai benda pameran yang memiliki nilai budaya, agama,
sejarah, kesenian daerah, adat daerah, perjuangan. Museum Ronggo warsito dibuka untuk umum dan
tutup pada hari besar nasional.
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan
mengenai koleksi yang ada dalam museum Ronggowarsito, mendeskripsikan nilai
budaya Jawa yang terdapat di dalam museum dan juga nilai-nilai Islam dalam
budaya Jawa tersebut.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa saja koleksi yang terdapat di museum Ronggowarsito?
2. Apa
saja nilai budaya Jawa dilihat dari beberapa aspek?
3. Bagaimana
nilai Islami
yang terkandung dalam budaya Jawa di dalam museum?
III.
PEMBAHASAN
A. Koleksi yang Ada di dalam Museum Ronggowarsito
Pada hari
minggu tanggal 22 November 2015 pukul 09.00 kami
mahasiswa UIN Walisongo Semarang mengunjungi museum Ronggowarsito. Kami banyak
menemui koleksi seperti fosil, bebatuan, blencong, gerabah, terakota, miniatur kapal Samudra Raksa, wayang, gambaran pertempuran ambarawa, gambaran pertempuran Lima Hari di
Semarang, arca ganesha, tombak lajer, warak, relief ramayana, pakaian adat, keris, serta ilustrasi masyarakat jawa pada zaman dahulu.
Ada juga
terdapat berbagai jenis koleksi wayang pada lantai 2, seperti wayang krucil,
wayang golek, wayang kulit, wayang parwa (Mahabarata), wayang kandha
(Ramayana), wayang kidang kencana, wayang klithik gedhog, wayang dupara, wayang
budha, wayang warta, wayang sadat, wayang suket, wayang kancil.
Selain itu,
ada juga koleksi alat musik seperti angklung dan gamelan. Ada juga koleksi
edukasi seperti palaentologika, meteroit, fosil gajah, kerangka gajah purba
(mammoth), batu prasasti, peralatan makan, uang zaman dahulu yang terdapat
dekat pintu masuk dan lain sebagainya.
B.
Nilai
Budaya Jawa Dilihat dari Beberapa
Aspek
1.
Aspek Sastra
Aspek
ini terlihat dari berbagai koleksi angklung dan gamelan yang terdapat di lantai
2, dimana masyarakat bisa memainkannya dan bisa menjadi alat musik iringan
dalam sebuah pertunjukkan berupa wayang, ketoprak, dan jaran kepang (kuda
lumping).
2.
Aspek Pewayangan
Aspek pewayangan ini kita bisa melihat dari berbagai
koleksi wayang seperti wayang parwa yang menceritakan tentang Mahabarata dan
wayang kandha yang menceritakan tentang Ramayana dan juga wayang yang lainnya
yang masing-masing memiliki cerita tersendiri. Namun, di dalam museum tidak
di sertai dengan cerita hanya terdapat wayang beserta keterangan.
3.
Aspek Arsitektur
Aspek ini bisa dilihat dari miniatur-miniatur bangunan
seperti miniatur Masjid Agung Demak, Menara Masjid Kudus, ukiran daun
pintu, gerbang menara kudus, Vihara Tanah Putih, Pura, Mimbar Masjid, Masjid
Baiturrahman, kapal Samudra Raksa. Ada juga relief Ramayana, dimana relief
tersebut sebagai simbol budaya Jawa.
4.
Aspek Ekonomi
Aspek
Ekonomi ini kita bisa melihat dari gambaran kehidupan masyarakat Jawa yang
digambarkan dengan rumah dan keluarga yang sedang melakukan mata pencahariannya
berupa pandai besi pada lantai 2,dengan kesederhanaannya dan penuh kerja keras
dalam melakukannya.
5.
Aspek Pendidikan
Pada aspek
pendidikan di museum Ronggowarsito kita bisa cermati antara lain keaneragaman
budaya Jawa dimana setiap koleksi disertai dengan nama dan penjelasan
benda-benda koleksi, sehingga dapat manambah wawasan pengetahuan bagi para
pengunjung. Ada juga disertai dengan info mengenai fosil, palaentologi,
kerangka gajah purba (mamoth), koleksi
uang kuno dan juga berbagai gambaran peperangan yang terjadi di Jawa.
C.
Nilai-nilai Islam yang Terkandung dalam Budaya Jawa
Nilai Islam tampak pada miniatur bangunan Masjid Agung
Demak dan Menara Masjid Kudus. Bangunan Masjid Aqsha Kudus bercorak bangunan
Hindu dalam bentuk susunan batu bata merah
tanpa perekat yang mengingatkan pada kedhaton di komplek kerajaan Hindu.
Bangunan tersebut dimaksudkan untuk menarik simpati masyarakat Hindu pada zaman dahulu itu memeluk Islam.
Masjid Aqsha Kudus memiliki corak khas Jawa dimana
memakai bentuk atap bertingkat atau berpunden atau tumpang tiga, yang
diterjemahkan sebagai lambang keislaman seseorang yang ditopang oleh tiga aspek,
yaitu Iman, Islam dan Ihsan. ini ditafsirkan sebagai tingkat dasar atau
permulaan, tingkat menengah dan tingkat akhir yang sejajar dengan jenjang
vertikal Iman, Islam dan Ihsan tersebut. Selain itu juga dianggap sejajar
dengan syari’at, thoriqot dan ma’rifat.
LAMPIRAN